Prosedur penggunaan splicer - prosedur penggunaan OTDR
Prosedur penggunaan splicer
Langkah-langkah melakukan splicing atau penyambungan kabel fiber optik setelah persiapan dengan menggunakan alat yaitu Splicer :
Alat yang digunakan untuk mengukur.
1. Patchord, atau kabel optik penghubung temporer yang kedua konektornya disesuaikan dengan adapter dari OLT dan OPM yang digunakan, Lihat label data teknis dari pabrik misal Loss = 1 dB
Cara Pengukuran :
1. Pasang kedua Connector pada adapter Tx di OLT dan adapter di Interface OPM,
perhatikan celah adapter untuk memasukkan lidah dari connector
- Siapkan bahan-bahan dan peralatan yang digunakan untuk penyambungan seperti: Serat optik, Sleve Protection, Fiber Striper, Fiber Cleaver, Tisue, Alkohol 90%, Sarung Tangan karet, dan lain sebagainya.
- Masukan Sleve Protection ke salah satu ujung serat yang akan disambungkan. Dimana fungsi Sleve Protection sendiri adalah sebagai lapisan penguat di titik penyambungan dan juga berperan sebagai lapisan coating pengganti.
- Kupas bagian coating pada kedua ujung serat menggunakan Fiber Striper, Biasanya Fiber Striper memiliki 3 lubang pengupasan karena coating pada serat optik memiliki banyak lapisan.
- Bersihkan kedua ujung serat yg telah dikupas bagian coatingnya menggunakan tissue dan alkohol 90%
- Potong kedua ujung serat menggunakan Fiber Cleaver, dimana fungsinya sendiri adalah meratakan bagian ujung dari fiber sehingga redaman yg dihasilkan kecil, menggunakan mata pisau khusus biasanya berbentuk bulat dengan mata pisau yg sangat tacam sehingga ujung dari fiber terpotong rata.
- Setelah melakukan langkah-langkah diatas maka dimulai proses penyambungan mengguanakan Fusion Splicer. Cara meletakan kedua ujung fiber yg akan disambungkan haruslah mendekati ujung batang dioda dan juga tidak boleh melebihi ujung dari batang dioda. Cek posisi kedua ujung kabel pada layar lcd pada Fusion Splicer. Jika posisi kedia ujung telah sesua maka dapat dilakukan penyambungan.
- Pada alat Fusion Splicer biasanya telah tersedia slot untuk peleburan sleve Protector, setelah penyambungan selesai maka leburkan Sleve Protector pada titik penyambungan sehingga terlindung dari kotoran maupun putus dadakan.
Langkah-langkah melakukan splicing atau penyambungan kabel fiber optik setelah persiapan dengan menggunakan alat yaitu Splicer :
1. Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan caramenjepitkan fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber +6 mm.
2. Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splice sampai berhenti.
3. Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).
4. Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok Splicesampai ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang ditandai denganbergeraknya pada fiber pertama.
5. Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama kearah fiberkedua sekali lagi sampai fiber kedua bergerak.
6. (Hal ini untuk meyakinkan bahwa kedua ujung fiber benar-benar salingbersentuhan).
7. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok AssemblyTool) kebawah sampai fibrlok splice berbunyi.
Prosedur penyambungan kabel fiber optic
- Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur
- Penggunaan material dan peralatan harus benar
- Pemasangan saran sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaan
- Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan
- Kesemuanya harus dlaksanakan dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang optimal.
- Penyambungan Kabel.
- Penyambungan Serat.
Mengukur daya sinyal cahaya atau sinyal optik pada peralatan Sistem Komunikasi Serat Optik, adalah sangat penting, karena utuk mengetahui ;
- Apakah output Tx dari perlatan OLT (Optical Line Terminal) atau ONT/U (Optical Network Terminal/Unit) mengeluarkan sinyal cahaya / Optik, karena sinyal cahaya yang keluar dari Tx tidak nampak mata.
- Apakah sinyal output Tx nilainya masih memenuhi standard untuk dapat diterima oleh Penerima (Rx) agar dapat beroperasi secara normal.
Alat yang digunakan untuk mengukur.
1. Patchord, atau kabel optik penghubung temporer yang kedua konektornya disesuaikan dengan adapter dari OLT dan OPM yang digunakan, Lihat label data teknis dari pabrik misal Loss = 1 dB
Patchcord
2. Optical Power Meter
OPM
3. OLT atau ONT/ONU yang akan diukur daya sinyal outputnya (Tx)
OLT Converter E/O
1. Pasang kedua Connector pada adapter Tx di OLT dan adapter di Interface OPM,
perhatikan celah adapter untuk memasukkan lidah dari connector
Adapter pada OPM
Pastikan bahwa connector sudat tepat dan kencang terpasang pada adapter, jika masih nampak ulir lubang pada adapter, menandakan bahwa pemasangan connector tidak tepat.
Connector yang terpasang pada adapter OPM
OPM dengan OLT yang dihubungkan dengan patchcord
2. Lihat spesifikasi panjang gelombang atau wavelenght yang dipancarkan oleh OLT biasanya di
cetak pada sisi cover belakang peralatan, digambar bawah tertulis 1.310 nm
Untuk keamanan jangan menatap langsung sumber cahaya Tx dari OLT dalam keadaan operasi,
untuk mencegah kerusakan mata.
3. Hidupkan OPM dengan menekan tombol power, dan lihat display
OPM yang sudah dioperasikan.
Perhatikan angka diatas, adalah nilai yang menunujukan panjang gelombang atau lambda, contoh di atas adalah 1490 nm.
4. Sesuaikan panjang gelombang yang di OPM dengan yang tercetak pada OLT dengan menekan
tombol berlambang lambda , sampai nilai sama (contoh 1310 nm)
5. Maka dari display OPM dapat diketahui bahwa daya yang diterima oleh OPM adalah -8,18 dBm
atau dibulatkan menjadi - 8 dBm (angka dibelakang koma untuk dBm nilainya sangat kecil).
6. Jika loss dari patchcord diketahui adalah 1 dB, maka gunakan Rumus PRx = PTx - Loss,
dimana PRx adalah angka yang ada di display OPM , Loss adalah loss patchcord dan PTx,
adalah output dari Tx OLT.
Perhitungannya sebagai berikut
PRx = PTx - Loss
- 8 dBm = PTx - 1 dB
PTx = - 7 dBm
untuk melakukan konversi dalam milliWaat ada 2 cara ;
a. Menggunakan kalkulator
PTx = antilog(10) -7 = 0,2 milliWatt
b. Dengan menggunakan bilangan istimewa (tanpa kalkulator)
- 7 dBm = -10 dB + 3 dBm = 1/10 x 2 milliWatt = 0,2 milliWatt
Prosedur penggunaan OTDR
1. Pastikan bahwa Baterai dalam keaadaan penuh, jika tidak gunakan daya PLN selama pengukuran.
2. Pasang Patccord penghubung dari adapter OTDR dengan adapter pada kabel Fiber Optik yang akan digunakan.
3. Harap diperhatikan sebelum pemasangan bersihkan ferule konektor dan adapter dengan connector cleaner.
Kit pembersih Ferule dan adapter
Membersihkan adapter dengan optical cleaner
Membersihkan ferule connector dengan conector cleaner
4. Hidupkan power ON sampai layar display menyala.
5. Ada 5 parameter yang perlu dilakukan set-up sebelum pengukuran, yaitu
a. Panjang gelombang atau wave length
b. Indeks Bias Core / IOR
c. Pulse width
d. Perkiraan Jarak Kabel / San Range
e. Avarage Time.
6. Ada dua tipe pengukuran yaitu
1. Simple, maka semua paramater oleh OTDR akan dilakukan setting secara otomatis.
keuntungannya lebih cepat, kelemahannya kurang akurat dalam menganalisa
2. Detail, maka perlu dilakukan set up parameter diatas, keuntungannya lebih akurat dalam
menganalisa, kekuranganya lambat karena perlu waktu set up.
Pemilihan tipe pengukuran
hasil pengukuran OTDR, untuk pengukuran jarak geser marker A dan marker B
7. Tekan tombol pengirim sinar LASER dan tunggu sampai display menampilan grafis hasil pengukuran.
8. Geser marker atau kursor pada even yang dikehendaki, maka akan tampil hasil pengukuran
Hasil pengukuran penunjukan pada splice loss
9. Ada dua hasil perhitungan loss pada OTDR, yaitu;
a. TPA atau Two Point Avarages / 2 point Loss, yaitu loss rata rata dalam satu section
b. LSA atau Least Squares Avareges yaitu loss rata dalam 1 event.
8. Penempatan kursor pada setiap event
Penepatan kursor OTDR
Penepatan kursor ditempatkan pada awal terjadinya event seperti pada gambar di atas.
Komentar
Posting Komentar