Konfigurasi Adhoc - Instalasi dan konfigurasi perangkat jaringan nirkabel indoor dan outdoor

Pengertian serta konfigurasi jaringan AD-HOC

   Jaringan ad-hoc adalah salah satu jenis dari wireless local area network (wlan) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara seperti access point. Setiap node pada jaringan ad-hoc memiliki interface wireless. Node-node dalam jaringan ad hoc bersifat dinamis dan dapat berubah-ubah. Pada jaringan ad hoc setiap node tidak hanya berfungsi sebagai pengirim dan penerima informasi tetapi juga berfungsi sebagai pendukung jaringan seperti router. Oleh karena itu maka diperlukan sebuah routing protokol yang ditanamkan pada jaringan ad hoc tersebut. 
1. klik Start dan pilih Control Panel. Ini akan membuka Control Panel.
2. Pilih View Network Status and Tasks. Ini akan membuka jendela Network and Sharing Center.
3. Dari jendela Network and Sharing Center, pilih Set up a new Connection or Network. Kotak dialog Set Up a new Connection akan muncul.
4. Dari set up a new Connection or network, pilih set up wireless Ad Hoc ( Computers-to-Computer) Jaringan dan klik Next , Klik Next lagi. Dan akan muncul dialog Set up wireless Ad Hoc (Computers-to-Computer).
5. Dalam kotak dialog Set up and Ad Hoc network, memberikan informasi berikut:
- Network Name: Tambahkan nama jaringan untuk jaringan nirkabel Anda.
-Security Tyoe: menunjukkan jenis keamanan baik WEP atau tanpa keamanan.
Jika anda memilih WEP, akan memberikan kunci keamanan untuk jaringan. dan isi Security-nya Key dengan password atau sandi keamanan anda.
6. Centang pada check box save this network untuk jaringan ini selama lebih dari satu sesi
7. Klik Next untuk melanjutkan
8. Sekarang wizart akan menciptakan jaringan. kegiatan ini harus mengambil tidak lebih dari beberapa detik. Setelah selesai, Anda akan menerima pemberitahuan bahwa jaringan telah dibuat dan siap untuk digunakan. Pastikan anda tidak lupa password dan kemudian klik Close.
KONFIGURASI INFASRATRUKTUR
Konfigurasi Infastruktur adalah komunikasi antar masing masing PC melalui sebuah akses point pada Wlan atau LAN. Komunikasi Adhoca adalah komunikasi secara langsung antara masing masing komputer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.
Bridge Mode
Bridge secara harfiah bisa diartikan sebagai jembatan yang berfungsi sebagai perantara. Fungsinya bisa berupa pengabungan jaringan-jaringan kecil menjadi suatu jaringan yang besar (LAN) ataupun pemecahan jaringan LAN yang besar menjadi bentuk jaringan LAN yang lebih kecil. Di mode ini, router akan mengkonek sebuah LAN ke LAN yang lainnya dengan menggunakan protocol/IP Address yang sama atau dengan kata lain hanya satu protocol/IP Address yang digunakan.
Repeater Mode
Jika diartikan dari suku kata, maka repeater dapat diartikan sebagai pengulang kembali, ataupun jika disempurnakan dalam sebuah bahasa, maka repeater merupakan alat yang berguna untuk mengulang dan meneruskan kembali signal ke daerah sekitar perangkat ini. Jika dikaji secara bahasa teknis, maka pengertian repeater adalah alat yang berguna untuk menguatkan signal. Dengan alat ini, signal yang lemah dapat ditingkatkan daya jangkaunya sehingga dapat digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas.
Fungsi Repeater
1. Memperluas daya jangkau signal server
  Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya jangkau singnal. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih sempit, sedangkan ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih luas.
2. Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server
  Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim signal dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal. Hal ini dikarenakan, signal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat ini.
3. Meneruskan dan memaksimalkan signal
  Fungsi yang ketiga adalah meneruskan dan memaksimalkan signal. Dalam fungsi ini, repeater bekerja dengan cara menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan signal ke berbagai perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.

Wireless Mesh
Mesh networking adalah salah satu jenis jaringan dimana setiap node di jaringan tidak hanya menerima atau mengirim data miliknya, tapi juga berfungsi sebagai relay untuk node yang lain. Dengan kata lain, setiap node bekerjasama untuk membangun dan mengirimkan data di jaringan.
Konsekuensi-nya sangat dahsyat, antara lain:
  • Kita dapat membangun jaringan yang reliable.
  • Biaya instalasi sangat murah.
  • Adaptif terhadap perubahan kondisi / topologi jaringan.
  • Cocok untuk keperluan Militer, Wilayah Rural / Perkampungan, Pegunungan.


Sebuah jaringan mesh dapat di rancang menggunakan teknik flooding atau menggunakan teknik routing. Jika menggunakan teknik routing, maka message akan di kirim melalui sebuah jalur, dengan cara "loncat" dari satu node ke node yang lain sampai tujuan tercapai. Untuk menjamin keberadaan route / path, maka sebuah mekanisme routing harus memungkinkankan untuk terjadi sambungan terus menerus dan mengkonfigurasi secara automatis jika ada jalur yang rusak atau terblokir, menggunakan algoritma "self-healing" atau "memperbaiki diri sendiri". Sebuah jaringan mesh terjadi dimana semua node tersambung ke satu sama lain sebagai sebuah network yang saling tersambung.

Jaringan mesh dapat di lihat sebagai salah satu jenis jaringan ad-hoc. Mobile adhoc network (MANET) dan jaringan mesh sangat erat satu sama lain, akan tetapi MANET harus dapat menyelesaikan masalah yang terjadi karena mobilitas node.

Kemampuan self-healing memungkinkan sebuah jaringan yang berbasis routing untuk tetap bekerja jika salah satu node rusak atau sambungan menjadi jelek. Akibatnya, jaringan ini umumnya sangat reliable, biasanya ada lebih dari satu sambungan antara sumber dan tujuan di jaringan. Meskipun skenario ini biasanya digunakan di wireless, konsep ini juga dapat digunakan di jaringan kabel maupun interaksi software.

Karakteristik jaringan nirkabel Indoor dan Outdoor
1.       Nirkabel router
Wireless Router adalah perangkat Router yang berfungsi meneruskan paket data dari satu network ke network lainnya (dari LAN ke WLAN)



Wireless router juga dapat difungsikan sebagai access point dengan cara menonaktifkan fungsi routernya dan diaktifkan fungsi Access Pointnya. Wireless Router semacam ini disediakan oleh vendor seperti mikrotik, tplink, Linksys, dll.

      2.       Nirkabel AP atau Wireless Access Point (WAP)
wireless Access Point adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengkoneksikan alat-alat wireless ke sebuah jaringan berkabel (wired network) menggunakan wifi, bluetooth, dll. WAP digunakan untuk membuat jaringan WLAN atau memperluas cakupan area wifi yang sudah ada (Menggunakan mode bridge).

WAP adalah titik pusat jaringan wireless, alat ini memancarkan frekwensi radio untuk mengirimkan data dan menerima data. Dalam jaringan wired, WAP sama fungsinya dengan Hub atau switch.

Konfigurasi WAP terbilang cukup sederhana, seperti penentuan SSID, Channel, dan pemilihan jenis authentication.

Gambar diatas adalah contoh topologi jaringan wireless (WLAN) dan wired (LAN) yang dihubungkan dengan Wireless Access Point (WAP). Setiap client baik dapat saling berkomunikasi data dan dapat bersama-sama mengakses PC Server.

  ANTENNA
Antena adalah perangkat jaringan yang mempunyai fungsi significant dalam rangka memperluas area jangkauan dari jaringan.

      1.       Antena Directional
Antenna ini merupakan jenis antenna dengan narrow bandwidth, yaitu mempunyai sudut pemancar yang kecil dengan daya lebih terarah. , jaraknya jauh tetapi tidak dapat menjangkau area yang luas. Antenna ini mengirim dan menerima sinyal radio hanya dalam satu arah.

Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi point to point, atau multiple point. Contoh antenna directional adalah: antenna griddisc parabolicyagi, dan antenna sectoral.
      -          Antenna Grid



Ketersediaan antena grid sudah cukup mudah didapatkan di pasaran, dan harganya juga semakin terjangkau. Untuk merangkai antena Grid seperti ini, tidak membutuhkan peralatan yang banyak, cukup dengan menggunakan Tang atau kunci pas.



       -          Antena Yagi

Dari bentuknya, antena yagi seperti antena TV yang sering kita lihat dipasang di atas atap rumah.
      -          Antenna sectoral


      -          Antenna parabola




      3.       Antenna omnidirectional
Antenna ini biasanya digunakan pada access point (AP). Antenna ini mempunyai pola radiasi 360 derajat. MempunyaI sudut pancaran yang besar (wide beamwidth) yaitu 3600. Area jangkauannya luas namun jarak jangkaunya pendek. Antenna ini mengirim atau menerima sinyal radio (Radiowave) dari segala arah secara sama. Antenna ini biasanya digunakan untuk koneksi mulitiple point atau hotspot.

Gambar diatas adalah jenis antena omnidirectional yang bisa kita dapatkan dengan mudah dipasaran. Cara merangkainya mudah, 

      4.       IEEE 802.11a, 802.11b, 802.11g, 802.11n

IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah institusi yang melakukan kajian, riset, dan pengembangan terhadap perangkat jaringan yang kemudian menjadi standarisasi untuk digunakan sebagai perangkat jaringan.


      5.       Nirkabel channel
Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, ada 14 chanel yang dapat digunakan. Dalam suatu area kadang sering ada banyak jaringan wireless lain selain milik kita, jika chanel yang digunakan antara satu wireless dengan wireless yang lain bersinggungan tentu akan menimbulkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maksimal yang akhirnya juga berdampak pada kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut. Berikut representasi grafik pada wi-fi chanel pada band 2.4

Penggunaan wi-fi chanel yang tidak tepat dapat menimbulkan interferensi, sebagai contoh jika jaringan A menggunakan chanel 6, sedangkan jaringan B menggunakan 8, maka akan terjadi  interferensi.


Oleh karena itu agar tidak terjadi interferensi maka gunakanlah non-overlapping chanel,yaitu chanel 1,6,11, dan 14 pada jaringan wireless (Access Point) yang berbeda.



Sedangkan yang g/n dan n sebagai berikut: Untuk mendeteksi interferensi chanel yang digunakan disekitar area jaringan, salah satu tool yang powerfull, easy looking dan juga gratis adalah inSSIDer.

Perancangan jaringan nirkabel indoor dan outdoor
A. Prosedur Instalasi

Prosedur instalasi yang wajib ada :
1. Periksa apakah koneksi kabel yang digunakan sudah cocok. Pemasangan kabel dari access point ke switch apakah kabel UTP yang digunakan berjalan dengan baik dan benar dipasangnya.Periksa juga kabel yang digunakan untuk access point ke antena. Diperiksa terlebih dahulu apakah kabel yang digunakan sudah tepat. Diberikan label pada kabel supaya mudah dalam melakukan pemeriksaan atau dokumentasi jaringan sehingga mudah untuk melacak posisi kabel yang ingin diperiksa.

2. Buatlah desain setingan konfigurasi terlebih dahulu sebelum melakukan pada alat-alat yang ada (Access Point, Bridge, klien device) misalnya IP Address yang akan dipasang, SSID yang akan digunakan, user dan password login untuk administrator serta settingan parameter sekuritas yang harus disamakan supaya tidak terjadi masalah saat klien device ingin terhubung dengan access point yang ada.

3. Gunakan software-software yang dapat digunakan untuk menguji radius sinyal dari access point.Hal ini bertujuan untuk memeriksa radius dari sinyal access point dan pemeriksaan dari overlapping chanel.

4. Catat dan dokumentasikan setiap langkah konfigurasi serta contact person dari tim instalasi.Hal ini berguna apabila terjadi permasalahan di kemudian hari sehingga mudah dalam melakukan pengecekan permasalahan.

B. Penempatan Alat-Alat Jaringan Nirkabel


     Akses point biasanya diletakan pada tempat atau titik yang bisa memberikan sinyal atau radius yang seluas mungkin. Penempatan akses point untuk ruangan indoor sebaiknya berada di tempat yang tidak banyak sekat atau dinding sebisa mungkin lone of sight karena radius signal akan semakin kecil apabila semakin banyak sekat atau halangan. Perlu diperhatikan juga dalam memasang access point channel yang digunakan supaya tidak terjadi dead spot atau tabrakan frekuensi.
Sedangkan untuk outdoor ,sebaiknya dilakukan site survei terlebih dahulu untuk mengecek keadaan lapangan.Jangan sampai sinyal pada titik yang akan dipasang akses point akan bertabrakan dengan akses point lain yang telah terpasang lebih dahulu dan keamannya perlu diperhitungkan.Seperti memasang di tempat yang tinggi dan dipasangi anti petir. 

C. Pengkabelan

     Pemasangan kabel ini dilakukan hanya untuk kabel UTP yang dihubungkan dengan akses point karena ini merupakan jaringan nirkabel sehingga yang perlu diperhatikan dalam pengkabelan adalah koneksi access point ke switch. Hal ini bertujuan untuk mengetahui apakah kabel tersebut dapat digunakan atau tidak (mis: karena isinya terputus).
Setelah kabel dipasang, gunakan pipa penutup agar rapi. Pemberian tanda pada kabel sebaiknya diterapkan agar memudahkan pengawasan ataupun perbaikan jika terjadi suatu kerusakan. 
Setelah akses point diletakkan di masing-masing lokasi, maka langkah selanjutnya adalah menarik kabel, memasang kartu wireless adapter pada PC user yang akan menggunakan jaringan nirkabel dan memasang parameter sekuritas yang sama untuk setiap PC, laptop ,Handphone ataupun PDA yang akan mengakses jaringan nirkabel tersebut.

Instalasi dan konfigurasi perangkat jaringan nirkabel indoor dan outdoor

     Sebelum dilakukan instalasi perlu dibuat sebuah jadwal pekerjaan yang baik agar proses instalasi berjalan dengan lancar. Jadwal tersebut secara sekuensial (urut) meliputi hal-hal berikut:
  • Membuat desain jaringan di atas kertas sesuai dengan kondisi nyata di lapangan
  • Melakukan pembongkaran dan pembenahan infrastruktur lapangan,
  • Melakukan pemasangan peralatan jaringan secara menyeluruh
  • Melakukan konfigurasi peralatan jaringan secara menyeluruh
  • Menguji konektivitas semua node dalam jaringan dan radius dari access point yang dipasang
  • Tim Instalasi 
  • Tim instalasi adalah orang-orang yang terlibat dalam melaksanakan instalasi suatu jaringan Nirkabel. Orang-orang ini hendaknya bukanlah orang-orang sembarangan, melainkan memiliki pengalaman dalam bidang jaringan komputer, khususnya pengalaman dalam melakukan instalasi jaringan nirkabel.
Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tim instalasi jaringan nirkabel adalah sebagai berikut:
  • Banyak lokasi instalasi
  • Kapasitas user yang akan mengakses jaringan Nirkabel
  • Besar biaya yang akan dikeluarkan untuk proses penginstalan jaringan
https://brainly.co.id/tugas/20882029
http://www.teknody.com/perbedaan-mode-bridge-router-dan-soho-router
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-repeater-dan-fungsinya/
https://lms.onnocenter.or.id/wiki/index.php/WiFi:_Mesh_Network
http://megangangeni.blogspot.com/2016/08/karakteristik-perangkat-jaringan.html

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konsep K3 penggunaan peralatan kerja fiber optic - Fungsi stripper

Fiber Optic - Teknologi Point to Multipoint (FTTx)

Prosedur penggunaan splicer - prosedur penggunaan OTDR